(18 Nov 2025 | 10:24)
Kepak Sayap sang Pencerah
Judul Buku : Kepak Sayap sang Pencera
Penulis : Bambang, dkk.
Penerbit : CV. Pustaka Media Guru
Tahun Terbit : 2020
Kota tempat terbit : Surabaya
Jumlah Halaman : 166
Kategori : Non Fiksi
ISBN : 786232-488496
Buku ini berisi 23 judul karya yang ditulis oleh 23 guru SD Al Hikmah Surabaya. Isinya memuat berbagai pandangan penulis tentang parenting, parenting style, pendidikan, dan pengalaman empirisnya menjadi orang tua biologis. Eskpresi dari pengalaman nyata para penulis tertuang dengan begitu detail dan mudah dipahami, dan sangat mengisirasi untuk diteladani..
- Penting sekali memulai mendidik anak dengan menentukan visi. Untuk mengawal visi tersebut perlu bersinergi dengan pasangan serta menentukan misi untuk disepakati seluruh anggota keluarga. Orang tua harus bijak dalam menilai fenomena, tidak sepatutnya menyalahkan tanpa adanya pendalaman fenomena yang muncul. (Jangan Ada Kebetulan dalam Mendidik Anak: Bambang, M.Pd.)
- Sesibuk apapun, seorang ibu harus dapat menikmati “keehebohan” anak-anak kecilnya, harus tetap bisa membuat rumah “adem”, memberikan vibes positif sehingga anak-anak bertumbuh kembang dengan baik .( Tuayep dan Spion: Sulastri, S.T.)
- Rumah adalah punya peran besar dalam membentuk karakter anak. Karakter yang baik salah satunya tercermin dalam kesantunan berbahasa dan akhlak mulia. Kesantunan berbahasa adalah manifestasi fisik dari akhlak. Penting sekali bagi orang tua sejak dini memberikan perhatian soal itu agar kelak “Tidak dimakan anak”, anak tetap bisa konsisten menjaga tuturannya dalam sehari-hari (Mutiara dalam Debu: Ni’matus Sholihah, S.Pd.)
- Dalam menyiapkan agen perubahan yang Qur’ani, satu di antara caranya adalah pengoptimalan kemampuan menyimak, dengan mendongeng sebelum tidur. Melalui cara tersebut mudah bagi orang tua menginstall nilai-nilai moral bagi anak. (Menjadi Orang Tua Pembelajar Sepanjang Zaman: Sigit Wiyono, S.Pd.)
- Siapapun bisa menjadi guru, termasuk anak kecil. Dikisahkan ada seorang anak kecil yang bernama Alan. Di suatu hari ini menata sandal para jamaah di masjid. Hal itu membuat kagum para jamaah. Kebiasaan itu akhirnya menjadi hal yang dirasa wajar Ketika dilakukan setiap hari. Suatu waktu, kondisi sandal Kembali pada “setelan awal”, para jamaah merasa jika si Alan tidak ada. Benar rupanya, setelah dicari informasinya, si Alan rupanya mudik ke Tulung Agung, ke rumah neneknya. Setelah hari itu, para jamaah tersadar, tak sepatutnya si Alan yang merapikan sandal. Yang jamaahlah yang seharusnya bisa merapikan sandal masing-masing. (Alan, Inspirasiku: Rahmawati, S.Si.)
Uraian di atas hanya secuil dari cakupan teori dan praktik nyata yang ada dalam buku “Keepak Sayap sang Pencerah”.
Secara umum, buku ini terlihat ditulis dengan “hati”. Status penulisnya yang berprofesi menjadi seorang guru punya andil besar dalam mewarnai pandangan dan style parenting anak biologisnya. Tepatnya adalah inspiratif, kontekstual, dan komunikatif.
***