Judul Buku : Piknik Itu Perlu, Bikin Sehat dan Awet Muda
Penulis : Dr. Handrawan Nadesul
Penerbit : PT. Kompas Media Nusantara
Tahun Terbit : 2025
Kota tempat terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 352
Kategori : Non Fiksi
ISBN : 978-623-523-562-2
Buku ini menulis perlunya kesiapsiagaan selama perjalanan terkait penyakit yg mungkin muncul di perjalanan atau kemungkinan jatuh sakit, apa yg perlu dilakukan menghadapi kondisi darurat medis. Sekali lagi, tujuannya supaya wisata kita tetap menyenangkan, indah dan menawan hati.
Dalam buku ini, Dr. Handrawan menuliskan bahwa berwisata bukan sekedar fun, melainkan memberi manfaat besar terhadap badan, jiwa, sosial dan spiritualitas.
Di dalam buku dituliskan bahwa, bila kita menerima hidup apa adanya, kita mampu merasa berbahagia, nyaman dan hidup merasa lembut di hari tua. Dan kita menjadi bugar totalitas, jiwa sosial maupun spiritualitas kita.
Ternyata tertawa kedapatan memberi manfaat bagi kesehatan dan menjadi terapi sehingga hormon endorfin yaitu hormone kebahagiaan meningkat dengan banyak tertawa terpingkal-pingkal. Semakin tua, maka orang semakin susah untuk tertawa, maka tertawa harus dicari karena tertawa mengendurkan puluhan otot wajah dan air muka tampak terang sejahtera.
Tahun 1980 di negara India ada klub yang bisa membuat tertawa. Setiap anggota wajib menyampaikan lelucon paling lucu setiap berkumpul di pagi hari. Tujuannya agar semua bisa tertawa sampai terpingkal-pingkal. Dan diselidiki oleh para akademisi di Inggris, setelah dilakukan studi ternyata tertawa kedapatan memberi manfaat kesehatan kemudian tertawa dijadikan terapi karena hormon kebahagian meningkat ketika banyak tertawa terpingkal-pingkal. Anak-anak tertawa 400an kali dalam sehari, semakin tua semakin berkurang. Bangsa yang index happiness tertinggi adalah Finlandia dan Bhutan.
Seperti dalam trilogi kata bahasa inggris yaitu laugh love live tertawa cinta hidup. Hari tua yang bahagia, maka harus tetap sehat sampai akhir hayat. Untuk itu perlu menabung agar saat tua tidak tergantung pada pada pihak lain.
Gaya penulisan dalam buku ini cenderung sederhana, lugas, dan mudah dipahami, dengan sentuhan humor dan percakapan informal yang membuat topik kesehatan terasa lebih dekat dengan pembaca awam. Ia menggunakan metafora dan perumpamaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan sering menggunakan bahasa sehari-hari yang akrab, bukan bahasa medis yang rumit.
Refleksi:
Perlunya kesiapsiagaan selama perjalanan terkait penyakit yang mungkin saja muncul di perjalanan, atau kemungkinan jatuh sakit, apa yang perlu dilakukan menghadapi kondisi darurat medis. Sekali lagi, tujuannya supaya wisata kita masih tetap menyenangkan, terasa tetap indah dan menawan hati.
Pendek kata, buku ini menyiapkan bekal bagi siapa pun turis, pelancong, traveler, terbebas dari ancaman jatuh sakit, dan penyakit yang sudah diidap, berikut cara penanggulangan, bekal obat-obatan, serta apa yang dapat dilakukan sendiri jika terjadi kedaruratan medis. Sekali lagi, kesemua itu dilakukan supaya wisata membuat kita happy.