(28 Oct 2025 | 08:57)

Bumi Manusia

Judul Buku : Bumi Manusia

Penulis : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit : Lentera Dipantara

Tahun Terbit : 2006

Kota tempat terbit : Jakarta Timur

Jumlah Halaman : 535

Kategori : Fiksi

ISBN : 979-97312-3-2

Bumi Manusia adalah novel pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. 

Buku ini pertama terbit tahun 1980. Namun, tahun 1982 buku ini ditarik oleh pemerintah karena dinilai membahayakan. Di tahun yang sama, buku ini dicetak di Belanda, Prancis, Jerman, menggunakan bahasa lokal. 

Buku ini sebenarnya menceritakan masa muda pendiri koran nasional pertama Indonesia, yaitu Tirto Adhi Soeryo. Nama yang digunakan dalam buku adalah Minke. Dia, datang ke Surabaya untuk belajar lebih banyak tentang semua ilmu yang dia yakini sangat bagus. Ilmu-ilmu yang sudah dikenal oleh bangsa eropa dan dibawa ke Jawa oleh Belanda. Dia sangat tertarik dengan ilmu ilmu itu. 

Karena niatnya datang ke Surabaya untuk mencari ilmu, dia didekatkan dengan sumber ilmu yang membuat dia semakin berkembang. Di lingkungan sekolah, dia bertemu dan dekat dengan robert suurhorf serta J. Magda Pieters. Magda Pieters adalah guru HBS yang sangat peduli sama Minke. 

Magda Pieters memperlakukan Minke seperti murid lain yang berasal dari Eropa. Dia mengizinkan Minke berbicara menggunakan bahasa Belanda ketika bertanya atau menyampaikan sesuatu.

Minke sangat senang memakai pakaian Belanda, meskipun sebenarnya Dia dibilang sangat lucu oleh teman-temannya ketika dia memakai pakaian Belanda. Untuk menutupi itu, dia memakai kain di bagian bawah dan pakaian eropa untuk atasan. 

Dalam buku ini, Minke juga didekatkan dengan Nyai Ontosoroh, seorang warga Indonesia asli yang sangat pintar, kaya, dan disegani lingkungannya.

Minke tinggal di rumah Nyai Ontosoroh. Saat tidak sekolah, Minke belajar tentang mengelola tanaman, manajemen keuangan, berkomunikasi dengan pedagang, hukum perdagangan , dan lain lain. Catat apa yang kamu lakukan, lakukan apa yang kamu catat. Ilmu yang dia dapatkan di sini, dia gunakan untuk mendirikan koran Medan Prijaji 1907.

TAS akhirnya menikah dengan anaknya Nyai Ontosoroh, Annelis Melema. Meskipun menikah secara agama, di depan penghulu, namun pernikahan keduanya tidak diakui hukum Belanda. Orang Belanda dilarang menikah dengan pribumi.

Di akhir cerita, Annelis harus berpisah dari Minke karena ayah Annelis meninggal, dan Annelis harus diampu oleh pemerintah Belanda.