(27 Oct 2025 | 09:05)

Harga Sebuah Percaya

Judul Buku : Harga Sebuah Percaya

Penulis : Tere Liye

Penerbit : PT Sabak Grip Nusantara

Tahun Terbit : 2022

Kota tempat terbit : Jakarta

Jumlah Halaman : 278

Kategori : Fiksi

ISBN : 978-623-96074-5-6

 

Buku ini merupakan salah satu novel karangan penulis ternama di Indonesia yaitu Tere Liye. Novel ini menceritakan sebuah kisah tentang berdamai dengan masa lalu, pahit-getir perjalanan, bertemu dengan hal-hal haru dan menakjubkan, untuk kemudian menyaksikan seberapa besar harga yang dia dapatkan dari sebuah percaya.

Dalam buku ini, penulis bercerita tentang Jim, seorang pemuda miskin yang jatuh cinta dengan Nayla, gadis bangsawan dari luar negeri. Cinta mereka tidak bisa bersatu karena status, Nayla akan dinikahkan dengan pria pilihan orang tuanya. Nayla yang sudah telanjur memberikan hatinya kepada Jim, memilih untuk bunuh diri daripada menikah dengan pria lain. Hati Jim hancur melihat tubuh kaku Nayla. Ingin rasanya ia menyusul Nayla. Namun, keberaniannya selalu menciut setiap kali ia berusaha menjemput maut. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki tua aneh yang menyebut dirinya sendiri Sang Penandai. Lelaki tua itu mengatakan Jim harus menyelesaikan ceritanya dan tidak menyerah sebelum kematian itu sendiri yang menjemput dirinya.

Salah satu kelebihan utama buku ini adalah kisah yang diceritakan sangat menarik. Berbeda dari novel-novel Tere Liye sebelumnya, novel ini mengambil latar ratusan tahun lalu yang membuat cerita menjadi bak dongeng. Mulai dari premis cerita dimana tentang pemuda patah hati lalu pergi meninggalkan tempat tinggalnya, berlayar bersama armada besar mencari Tanah Harapan. Berbagai peristiwa mulai dari peristiwa menyenangkan, mengharukan, hingga menegangkan terjadi di atas kapal tersebut. Semua runtutan peristiwa tersebut menjadi sebuah pengembangan karakter yang bagus bagi semua pemeran dalam buku tersebut. 

Gaya penulisan yang mudah dipahami membuat novel Tere Liye jadi peminat bagi banyak orang. Tere Liye memiliki gaya penulisan yang kaya akan majas seperti metafora, hiperbola, dan personifikasi yang membuat narasi lebih hidup dan mudah dicerna. Salah satu hal yang membuat saya senang membaca novel karya Tere Liye adalah pengembangan karakter dari setiap novel sangat kuat dan dapat memotivasi pembaca melalui kisah-kisah yang memikat.

Secara keseluruhan, Harga Sebuah Percaya adalah buku yang sangat direkomendasikan untuk dibaca. Mulai dari premis cerita yang menarik, alur cerita yang menarik, pengembangan karakter yang apik, serta gaya penulisan yang hidup dan mudah dicerna akan membuat pembaca merasakan bagaimana perjuangan Jim dalam melanjutkan hidupnya setelah ditinggal oleh cinta sejatinya.

Refleksi:

Saat membaca novel ini, saya ikut merasakan bagaimana putus asa dan besarnya penyesalan dari tokoh Jim. Ia merasa sangat tidak berhak untuk melanjutkan hidup dengan merasakan kebahagiaan, apalagi merasakan cinta. Ia merasa betapa pengecutnya dirinya hingga ia kehilangan seseorang yang dicintainya. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Sang Penandai, yang mengatakan kepadanya bahwa ia terpilih untuk membuat dongeng kehidupan yang akan menjadi inspirasi bagi seluruh orang di dunia.

Kalimat dari Sang Penandai yang selalu diucapkan olehnya untuk Jim yaitu, “Pecinta sejati tidak akan menyerah sebelum kematian itu sendiri yang menjemputnya”. Tanpa sadar kalimat tersebut memiliki berbagai makna bagi saya sebagai pembaca. Bukan hanya cinta kepada pasangan saja, namun juga cinta terhadap apa yang kita lakukan dalam hidup kita, dan diri kita sendiri. Apabila kita mencintai hidup kita, maka kita tidak akan berhenti memperjuangkannya hingga ajal menjemput. 

Buku ini mengajarkan banyak sekali pesan moral bagi saya, tentang kesetiaan, pantang menyerah, dan juga berdamai dengan semua kenangan pahit di masa lalu. Kita semua memiliki dongeng dalam kehidupan kita yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak manusia lainnya. Dongeng tentang bagaimana kita melanjutkan hidup dengan berdamai terhadap segala luka di masa lalu. Teruslah melanjutkan hidup hingga di ujung dongeng.