PENDIDIKAN SIKAP MANDIRI DAN TANGGUNGJAWAB UNTUK ANAK SD

Kemandirian dan tanggungjawab bukan sebuah ciri pembawaan atau karakter, melainkan sesuatu yang dipelajari dan diajarkan. Kemandirian dan tanggung jawan adalah perilaku yang menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap situasi aktivitas setiap hari. Kemandirian adalah sikap yang harus dikembangkan seorang anak untuk bisa menjalani kehidupan tanpa ketergantungan kepada orang lain. Tanggungjawab juga akan menentukan apakah orang lain bisa mempercayai kita.

Hal-hal penting anak pada masa memasuki sekolah dasar antara lain  ; pada masa ini anak dituntut untuk siap belajar dengan beban pelajaran yang cukup banyak, anak mengenal dan harus bertanggung jawab dengan yang dipelajarinya dan dengan lingkungan sekolahnya.

Sebagaian besar orang tua beranggapan hubungan erat dengan orang tua akan berdampak anak menjadi manja dan tidak mandiri. Padahal hubungan harmonis orang tua dengan anak akan mengakibatkan perkembangan sikap mandiri akan berjalan sesuai dengan masa umurnya. Anak membutuhkan perilaku dan contoh yang kongkrit dari orang tuanya. Karena sebagaian besar anak akan mencontoh, mencontoh, kemudian mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya dalam kehidupan sehari-harinya.

Selain itu hubungan harmonis orang tua dan anak akan menguatkan perilaku anak. Disaat anak mengahadapi segala kemungkinan masalah dan ketidaknyamanan saat memasuki sekolah dasar, orang tua akan selalu berada disampingnya untuk mendengarkan dan memberi penguatan agar anak tetap dalam kondisi nyaman dan tegar.

Pendidikan sikap mandiri dan tanggungjawab pada anak  semua berasal dari orang tua. Orang tua harus mendampingi secara konsisten.

TANGGUNG JAWAB BERSIH DIRI

Anak dapat membersihkan diri secara mandiri seperti aktivitas mandi, gosok gigi, mencuci rambut, merapikan rambut dan memotong kuku sendiri. Bentuk kemandirian adalah mandi sendiri. Ketergantungan terhadap orang laian harus berangsur-angsur dikurangi. Apapun hasilnya, orang tua harus tetap memberi apresiasi dan mengahrgai bentuk tanggung jawab anak saat mebersihkan diri. Stop untuk mencela dengan hasil yang didapat dari anak dengan mandi sendiri, keramas sendiri, menggosok gigi sendiri. Selalu beri pujian seberapa pun hasil yang didapat oleh anak.

TANGGUNG JAWAB MEMAKAI DAN MELEPAS BAJU

Membuka dan mengenakan baju, celana dan sepatu. Memasang dan melepas kaos kaki, memasang dan melepas ikat pinggang. Dampingi dan ajari cara memakai pakain, melepas pakaian. Memakai celana dan melepasnya. Memakai sepatu  atau kaos kaki dan melepaskannya. Abaikan hasil yang kurang sempurna karena semua adalah proses belajar. Pilih pakaian atau sepatu atau hal-hal yang menyulitkan anak saat memakai datau melepaskannya.

KEBUTUHAN MAKAN MINUM

Anak makan sendiri tanpa disuapi, anak memilih makanan yang disukai. Anak apat menggunakan peralatan makan yang biasa digunakan orang dewasa. Anak sudah konsisten makan sendiri tanpa disuapi. Biarkan saat makan akan berantakan, gelas pecah, piring pecah karena itu adalah bagian dari belajar mandiri. Saat makan sediakan tempat yang nyaman bagi anak untuk menikmati makannya. Dampingi dan motivasi  agar anak mau makan dan memberikan jam-jam makan. Ajak untuk menikmati memasak bersama minimal membuat minuman kesukaan anak.

TANGGUNG JAWAB DENGAN BARANG PRIBADI

Anak memiliki barang kesayangannya, menata bukunya sendiri, merapikan mainannya, mengembalikan buku atau peralatan yang telah dipakainya, dan menjaga merawat barang bawaannya sendiri. Beri kesempatan anak memilih barang kesayangannya. Beri tanggung jawab untuk menjaga dan merawat. Dampingi ddan ajari untuk menata buku sekolahnya. Dampingi dan ajari untuk bertanggung jawab dengan keperluan dan peralatan yang digunakan saat sekolah. Tempel jadwal pelajaran, jadwal ulangan harian atau ulangan akhir. Memberi tugas untuk memberereskan mainannya sendiri.  Sediakan tempat untuk mainan anak-anak. Dampingi dan ajari untuk memisahkan beberapa peralatan dan mainan di tempat tempat yang telah disediakan. Permasalahkan jika ada barang atau peralatan sekolah yang hilang. Beri label atau tulisan nama pada setiap barang atau alat sekolah milik anak-anak. Dampingin dan ajari anak-anak untuk menyukai buku dan sediakan tiap waktu buku baru bagi anak-anak.

 

TANGGUNG JAWAB DENGAN KEBUTUHAN BIOLOGIS

Anak dapat bangun tidur, pergi tidur, dan mengelola waktu beraktivitas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati tanpa diingatkan. Orang tua perlu membiasakan anak bangun pagi tanpa menghadapi sikap penolakan. Dibuatkan jadwan harian yang proposional dan komitmennya menaatai jadwal tersebut. Perlu ketegasan dan konsistensi terhadap jadwal yang disepakati bersama.

TANGGUNG JAWAB DENGAN PENERIMAAN OTORITAS

Anak mampu mengikuti aturan yang diberikan orangtuanya maupun figur lain selain orang tuanya yang masih dikenalnya. Anak mampu menaati aturan yang disepakati dilingkungan rumah, sekolah atau tempat umum. Membuat peraturan rumah yang sangat gampang dilakukan anak. Membuat jadwal aktivitas yang dipakati bersama antara orang tua dan anak. Mengenalkan penggunaan kalimat tolong, permintaan maaf, dan terima kasih. Orang tua perlu melepaskan anak untuk bergaul dengan lingkungan rumah agar anak berani berinteraksi dan mengenal banyak orang lain. Orang tua mengenalkan jiga perintah orang lain juga harus diikuti. Orang tua membuat kesepakatan dengan anak tentang sikap yang harus dijaga ketika berada di luar rumah.

SIKAP TERHADAP KONFLIK

Anak mampu mengambil sikap menentuka keputusan dan menyelesaikan masalah ynag timbul akibat konflik sosial dengan orang dirumah maupun di luar rumah. Di sekolah dasar anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya maupun guru, dimana kadang anak bisa merasa nyaman atau tidak nyaman dengan sikap-sikaptertentu orang lain. Anak akan mengeluhkan bahwa emannya nakal, gurunya jahat, atau ada orang yang jahat. Ketika anak-anak mengeluh tentang suasanya ketidaknyamanan atau saat interaksi sosial mereka, jadilah pendengan yang baik dan berusaha menggali persepsi anak tentang peristiwa tersebut. Jangan sesekali memberi penilaian dan perintah apa yang harus dilakukannya jika mendapat hal-hal yang kurang nyaman tersebut. Biarkan anak tetap berinteraksi secara uas tanpa kita perlu perintahkan. Ketika anak memutuskan sendiri untuk membatasi diri terhadap figur personal tertentu, maka hargailah keputusan anak tersebut dan tetap berfikir positif.

SIKAP TERHADAP PEMILIHAN NILAI

Anak mengembangkan kata hati tentang apa yang benar dan apa yang salah, sehingga anak mampu menilai suatu peristiwa atau sikap orang lain dan memiliki inisiatif sikap ketika berprilaku. Pada masa usia ini anak mungkin belum memahami betul logika tenang baik dan buruk, namun kita perlu kenalkan. Anak dapat menerima konsep baik dan buruk lewa carasugesti yang biasanya disisipkan dalam cerita atau nyanyian yang disampaikan pada waktu yang efektif yakni menjelang tidur dan ketika bangun tidur. Orang tua harus berusaha untuk disamping anak ketika mengantar dia tidur dan saat setelah bangun tidur. Jangan biarkan orang lain yang mengantar atau membangunkan tidurnya.